Gampangnya, takdir itu ketentuan dari Allah akan segala yang terjadi pada diri manusia dan makhluk Allah sealam semesta.
Jika orang bisa melakukan hal baik, itu karena izin Allah. Begitu juga jika ada seseorang melakukan hal buruk, itu juga diizinkan oleh Allah.
Lah terus manusia ngapain?
Ya memilih.
Memilih yang baik atau yang buruk.
Yang salah atau yang benar.
Toh kita kan cuma bisa memilih.
Adapun nantinya setelah kita memilih melakukan suatu hal, lalu terjadi, maka itu juga merupakan takdir Allah.
Loh kok gitu?
Ya iya, kita gak akan tau takdir Allah itu seperti apa untuk kita, sampai akhirnya terjadi beneran.
Ada satu quote menarik, "masa depan yang kita tau pasti, adalah masa lalu."
Jika ada yang mencak2 akan sebuah kejadian, saya kira mereka harus hati-hati. Karena bisa-bisa mereka nantinya mengabaikan kekuatan takdir Allah, ketentuan yang sudah dibuat.
Misalnya ya, misalnya, Pak Jokowi jadi Presiden RI, itu kebetulan gak menurut kalian?
Apakah mungkin Pak Jokowi bisa jadi Presiden RI kalau gak ditakdirin oleh Allah?
Itu contoh aja.
Atau mungkin kita rubah contohnya; kenapa sampai sekarang elmuha belum jadi milyader?
Ya itu takdir :D
Tapi gak ada yang tau, jika ternyata tahun depan elmuha bisa punya tabungan 1M. Karena takdirnya belum diketahui.
Nah, berhubung takdir itu belum diketahui, maka kita tidak bisa menggantungkan hidup kita berdasarkan takdir, lah orang belum tau jeh.
Misal gini. Takdir kita itu ternyata jadi orang miskin. Masa iya sih kita langsung percaya sebelum beneran jadi miskin, lalu kita gak ngelakuin apa-apa? Rugi gak sih. Toh kita juga gak tau kan kita nantinya beneran punya takdir miskin apa engga.
Jadi, ya mendingan kerja yang giat, barangkali, takdir kita itu ternyata jadi milyader, syukur2 milyader dalam mata uang dolar ya kan.
Lalu, bagaimana menyikapi hal-hal yang sudah terjadi?
Ya itu tadi. Kita harus sadar bahwa semuanya itu takdir. Dan itu adalah yang terbaik bagi kita.
Loh emang pasti gitu?
Iya, apapun yang terjadi, adalah untuk kebaikan kita. Jika kitanya memang berpikiran seperti itu.
Ambil hikmah dari semua yang terjadi, semua!
Mau kejadian senang kek, buruk kek, bencana yang menelan korban, itu semua, bisa diambil hikmahnya untuk kehidupan kita yang lebih baik ke depannya.
Kalau kita menguasai teknik di atas, kita bakal gampang banget untuk bisa Move On.
Ya, toh yang terjadi itu merupakan takdir, ya jadinya gak perlu disesali, dipikir terus-menerus, karena kita masih punya masa depan.
Masa lalu hanya bisa diambil hikmahnya, tapi kita gak bisa merubah sedikit pun masa lalu.
Masa depan yang masih bisa dirangkai sesuai keinginan kita.
Lah, katanya tadi yang akan terjadi itu pasti sudah ditakdirin, kita bisa apa?
Ya iya, takdir, tapi kita gak tau sama sekali takdir kita itu kaya gimana ke depannya. Makanya mending, lakuin sesuai yang kita harapkan bahwa itulah takdir kita.
Misalnya, saat bekerja keras, sebagian yakin bahwa takdirnya cuma punya penghasilan 10jt per bulan. Sebagian lain, yakin bahwa dia bisa dapet 1M per bulan.
Yang perlu dilakuin adalah, meyakini bahwa takdir itu, yang kita pengenin itu, misal, punya income 1M per bulan, adalah takdir kita.
Allah itu apa yang kita sangkakan..
Bersangka saja bahwa Allah akan mengabulkan keinginan kita.
Jika ternyata nanti, takdir kita bukanlah yang seperti kita harapkan, maka itulah yang terbaik untuk kita. Mungkin jika punya income 1M per bulan, kita berubah jadi bajingan, lupa Allah, kan ngeri kan?
Jadi langkah hidup agar selalu tenang, semangat, adalah; Lakukan sesuai yang kita harapkan tanpa berpikir takdir >>> Setelah terjadi, maka itu adalah takdir Allah >>> Ambil hikmah dari kejadian, itu adalah yang terbaik untuk kita.
Berusaha, berdo'a, lalu serahkan semua pada Allah.
Enak kan, hidup bakal selalu tenang, mensyukuri apapun yang terjadi.
Mohon koreksi kalau ada yang keliru, Muha.
Saya yakin, takdir saya itu jadi orang bertakwa, yang kaya raya. dan bisa beli mobil ini. |
Mohon share jika dan hanya jika info ini bermanfaat atau menginspirasi :)
Tweet |
0 Response to "Semua yang Terjadi, Itu Takdir"
Post a Comment