"Ketidaktahuan adalah kebahagiaan!"
Setidaknya itulah yang diterjemahkan Google dari kalimat "Ignorance is Bliss."
Kalau saya ngartiin mentah; maka artinya bisa menjadi "Ketidakpedulian adalah kebahagiaan."
.................
Dalam ingatan saya, sepertinya saya cukup sering mendengar ungkapan itu.
Dan saya setuju.
Bahwa agar kita bahagia; salah satu faktornya adalah KETIDAKTAHUAN.
Tidak tau tentang apa?
Kita bisa bahagia ketika kita tidak tau kalau ada tetangga kita yang kelaparan, kalau di sana ada orang yang sedang kesakitan parah akan penyakitnya, kalau di sana ada orang yang lagi kebelet banget buat bunuh diri.
Yes.
Kalau kita tau bahwa ada orang kelaparan, kita akan sulit nyaman dengan makanan yang sedang kita lahap selagi mengingat bahwa di suatu daerah ada anak-anak busung lapar yang kelaparan.
Mungkin karena itu juga saya sejujurnya;
TIDAK INGIN BAHAGIA
Ya mungkin saya bodoh banget.
Ketika kebanyakan orang ingin bahagia, kok saya justru tidak?!
Ya karena; itu impian yang bagi saya terlalu sulit dicapai.
Saya lebih ingin menjadi bermanfaat walau tidak bahagia.
Lah, kok gitu, emang gak bisa berjalan berbarengan?
BISA, tapi konsep BAHAGIA kita harus DIRUBAH.
Definisi bahagia kita tidak harus sama.
Bagaimana saya bisa bahagia kalau saya pusing memikirkan dampak negatif dari beberapa acara tv, konten di sosmed, dsb.
Bagaimana saya bisa bahagia kalau saya diresahkan dengan kondisi perpolitikan di Tanah Air kita.
Bahkan, ketahuan saya akan kondisi di dunia, negara lain, pun turut menyumbang faktor saya untuk tidak bisa bahagia.
Sedangkan ketika saya tanyakan beberapa masalah dunia ke salah seorang yang tampak bahagia; DIA TIDAK TAU.
Bisa kalian pahami?
Bahwa mereka bisa bahagia; mungkin saja karena tidak tau bahwa di luar sana banyak masalah-masalah dan tragedi parah.
Karena itu; kadang saya lebih memilih menutup sosmed dan aplikasi-aplikasi yang bikin resah. TikTok dan Twitter adalah salah satu-duanya.
Facebook sepertinya masih cukup damai, asal fokus ke fitur utama aja yakni berbagi status dan grup-grupnya.
Bisakah saya menjadi Ignorance person?
I don't think so.
Tapi saya sesekali ingin lepas dari masalah dunia untuk menikmati sedikit kebahagiaan dengan sesaat tidak peduli.
Sekarang;
Bagaimana agar bisa bahagia dengan tetap tidak menjadi Ignorance?
Caranya adalah dengan "MENSYUKURI" keadaan saat ini bagaimanapun seremnya.
Ada kemungkinan bisa lebih buruk, tapi ternyata tidak. Ya Alhamdulillah.
Ya,
Saya mengajari diri saya bahwa BAHAGIA ADALAH BERSYUKUR.
Jika kita bisa bersyukur dengan apapun yang ada saat ini, saya yakin kita bisa merasakan bahagia.
Jika di sana ada jutaan orang yang kesusahan; ya Alhamdulillah masih ada puluhan juta lainnya yang tidak susah.
So..
Jangan lupa bersyukur yaa, soalnya suka lupa ya kan?
Alhamdulillah for today. Hope it can be better. Aamiin.
*Don't believe everything I said
Mohon share jika dan hanya jika info ini bermanfaat atau menginspirasi :)
Tweet |
0 Response to "Ignorance is Bliss"
Post a Comment