Ads

Jika Kau Tak Takut Mati, Kenapa Takut Hidup?

Satu hal yang sangat ditakuti banyak orang adalah; takut mati.

Tapi lucunya lagi,

Banyak orang pengen bunuh diri. Ya sebagian berhasil menunaikan keinginannya, gak taulah saya mereka berakhir di mana.


Tapi saya punya satu quote yang seingat saya, saya sendiri yang bikin.. Saya gak ingat pernah baca di mana.


Beberapa mingu bahkan mungkin sudah hitungan bulan, yang lalu...


Saya mendapatkan satu  fakta yang lucu, lalu saya tuliskan di kertas Stick.



Ketika saya sedang pesimis, stres, depresi, biasanya saya punya pikiran ingin melakukan sesuatu yang berbahaya, bahkan pengen mati aja.

(kalau kalian browse google img dengan kata kunci seperti 'please kill me' atau 'i wanna kill myself' dan sebagainya, kalian akan menemukan banyak sekali orang2 yang depresi ingin mati)

Konyol memang..

Tapi saya tidak bisa judging orang yang bunuh diri itu bodoh atau apalah..

Siapa yang tahu.

Mungkin dia dan mereka, bunuh diri, justru untuk menghukum yang masih hidup karena berlaku tidak adil?

Tapi tolong, abaikan kalimat barusan kalau Anda adalah salah satu orang yang pengen bunuh diri.

Kalimat di atas ini buat orang yang ngejudge tanpa ada perasaan bersalah. (ya, mungkin anda salah).

Nah buat kalian yang pengen mati, pengen bunuh diri, tolong baca ini, itu foto di atas maksudnya.

"Kita gak takut mati, so, kenapa kita takut untuk berjuang di dunia?" -elmuha

Seburuk apapun kehidupan yang kita jalani di dunia, saya yakin gak ada apa-apanya dengan kematian. Lebih ngeri mengalami proses sebelum nyawa kita menghilang. Abis itu, mending kalau ke surga, kalau sebaliknya?! Na'udzubillah min dzalik ya.

Saya mengerti perasaan kalian gimana ketika pengen mati... Ya karena saya sering ngalamin juga kalau lagi labil.

Paling sering mungkin, ketika harus berhadapan dengan seseorang karena perbedaan prinsip hidup.

Bahkan saya pernah baca cerita, ada seorang wanita yang sampai depresi berat pengen bunuh diri, cuma karena akan dipaksa memakai kerudung.

Konyol, tapi saya mengerti sekali bagaimana itu bisa terjadi.


Perbedaan prinsip, kalau antara kita dengan orang yang gak penting banget bagi kita, yak gak ada masalah.

Problemnya, ketika beda prinsip itu antara kita dengan ibu, ayah, orang tua kita, yang mana kita seharusnya mematuhi.. Ketika tidak bisa melakukan konfrontasi langsung, maka jalan kematian; mereka pikir bisa menyelesaikan masalah.

Orang yang bunuh diri mungkin berpikir; ya, kalian menang, tapi aku tidak bisa mengikuti kalian, lebih baik aku mati.

Ya kira-kira begitu...

Sekali lagi, untuk kalian yang pengen bunuh diri, jangan menggunakan kalimat barusan sebagai penguat kalian... Teruskan baca!

Padahal, masalah sepele seperti itu, bakal cepet selesai kalau kita bisa menggunakan logika sehat, tanpa diambil-alih oleh perasaan menggebu yang sudah sulit dikontrol.


Gunakan logika sehat..


Ketika cinta tak direstui, masih banyak, ada jutaan orang lain yang sebagian dari mereka lebih baik dari yang ortu kalian tolak. (ini gue ngomongin pasangan sejoli yang bunuh diri di Bali).

Bunuh diri karena ditolak cewek? RUGI!

Mending cari yang lebih cantik, lebih montok, molek, semok. Banyak yang lebih baik. Begitu juga sebaliknya. Cewek yang tidak bisa bersama cowok idamannya, bisa cari yang lebih cakep, lebih kaya, dan tentu saja yang utama, lebih baik.


Kehidupan ini gak sebegitu sulitnya kalau kita tidak terus memikirkannya.


Jalani aja... ini bukan omongan kosong... ini nasihat simpel yang powerful.


Soal cewek yang depresi karena dipaksa pakai kerudung, dia sudah sembuh dan sukses, kata dia..
Kalau misal sekarang belum, mungkin saya akan ngomel lagi... Ya kalau memang pengen bunuh diri karena gak mau pake kerudung, yaudah pakenya pas lagi di depan ortu aja dulu. Ya daripada bunuh diri ya kan. Toh sebagian ulama juga masih membolehkan tanpa kerudung asalkan sopan dan tidak menimbulkan syahwat.


Percaya atau tidak, persoalan ingin bunuh diri ini biasanya disebabkan karena masalah sepele, dan seringnya masalah perasaan, merasa udah gak kuat ngejalanin hidup ini..


Itu, kenapa terkadang kita harus belajar menjadi pribadi yang cuek.


Cuek ketika diomong gak enak ama orang. Cuek dengan malu padahal kita gak melakukan kesalahan. Bahkan cuek ketika kita melakukan kesalahan jika kita sudah tobat, masa lalu tertutup oleh masa sekarang dan akan datang. Mending mantan preman daripada mantan kyai. Gitu kan?


Jika kita lebih sering mengandalkan perasaan, diri kita akan lebih rapuh, terus tambah rapuh..


Sertakan logika dalam setiap kondisi apapun.


Kembali ke judul.


Kehidupan di dunia ini seberat apapun, gak ada apa-apanya dengan kematian.

Masak sih gak sayang kalau harus mengorbankan waktu atau umur, yang bisa kita gunakan untuk berbuat dan menyemai kebaikan, menikmati indahnya dunia ciptaan Tuhan, dan melihat orang-orang yang kita kasihi, tersenyum bahagia, melihat bayi tertawa, dan segala ribuan keindahan di dunia ini.

Masalah yang ada di dunia ini, akan menjadi mudah jika kita mengabaikan perasaan kita, fokus ke logika. Gak punya duit, ya cari, gak punya pacar, ya nikmatin, gak punya istri, ya cepetan cari yang siap nikah, dan masalah-masalah apapun, mintalah bantuan teman, sudara, bahkan orang tak dikenal.. Dan jangan lupakan, mintalah pada Tuhan Sang Pemberi pertolongan. Atau jika tak percaya Tuhan, mintalah pada alam semesta ini.

Tambahan: Jika kita tak takut mati, bukankah tidak ada yang mengerikan saat kita menghadapi apapun di dunia? Toh kalau sampai mati pun, kita sudah menginginkan hal itu? The most dangerous (powerful) person is the one who have nothing to lose.

Artikel ini hanyalah nasehat untuk pribadi... Syukr kalau Anda ikut mendapat manfaat...


Oh iya, kalau kalian punya masalah dan pengen curhat, silahkan jangan segan hubungi saya melalui email ke elmuha.net@gmail.com

Saya bukan guru atau apalah, jadikan saya teman jika kalian membutuhkan.


Mohon share jika dan hanya jika info ini bermanfaat atau menginspirasi :)

0 Response to "Jika Kau Tak Takut Mati, Kenapa Takut Hidup?"

Post a Comment

ads bawah