Ads

MASALAH bisa bikin ERAT keluarga, bisa juga malah merusaknya

Kemarin saya ngobrol dan diskusi dengan kakak saya. Kami memang sering diskusi karena usianya hanya berbeda 2 tahun, jadi bisa dibilang seperti teman. 

Hahaha, saya bahkan jadi ingat bahwa teman saya dulu ketika saya belum kenal dengan teman-teman sekolah, itu ya kakak saya, dan temannya kakak saya. Jadi kami emang deket dari dulu ternyata.

Ya selayaknya kakak adik, saya dan kakak saya ini sering banget bertengkar, dan gulat. Ya, menurut ingatan kakak saya, kami itu kalau bertengkar sampai pakai fisik.

Ah, saya tidak inget kalau soal gulat itu.

Kakak saya ini perempuan btw, sedangkan saya Alhamdulillah laki-laki. Satu-satunya dari 4 bersaudara.

Nah, kembali ke masa depan yaitu kemarin. Kami diskusi tentang hikmah dari sebuah masalah.

Atau, kadang gak sebuah doang sih masalah itu, bisa juga banyak masalah.

Kakak saya sebenernya gak terlalu spesifik meyakini bahwa dari masalah itu akan ada sesuatu yang baik yang akan didapatkan oleh yang mengalami masalah ataupun orang-orang di sekitarnya.

Misal saya bermasalah, lalu kakak saya ikut turut dalam memecahkan masalah tersebut, nah kakak saya yakin bahwa ada sesuatu yang akan didapatkan, walaupun dia gak secara spesifik mengetahui apa hikmah dari masalah.

Tapi saya sudah cari tau apa saja hikmahnya.

Saya sering kali mendengar kyai dalam kajian-kajian, atau juga dari obrolan dengan orang-orang tua yang sudah bijak karena penuh pengalaman, bahwa akan selalu ada hikmah dari apapun yang terjadi.

Walaupun dari suatu kejadian yang tidak mengenakkan, namun yakinlah bahwa hikmah yang muncul adalah kebaikan.

Sebelum saya cerita contoh dari saya pribadi, saya ceritakan sedikit saja soal hikmah dari sebuah masalah.

Jadi, di suatu malam yang sunyi di jalanan antah berantah, seorang bapak-bapak yang mengendarai mobil dikagetkan dengan adanya kerusakan sehingga terpaksa harus berhenti dan mencari solusi.

Ternyata masalahnya serius dan terpaksa harus bermalam karena tidak bisa diperbaiki malam itu juga. Tentu saja bermalam di tempat sepi begitu sangat menyeramkan. Tapi yasudah, beliau coba nikmati saja kesunyian malam itu.

Nah ketika bangun di keesokan harinya, alangkah bahagianya bapak itu karena ternyata ada jembatan di depan yang ambruk rusak parah dan tidak bisa dilewati oleh mobil. 

Ya, bapak itu diselamatkan dari kejadian yang lebih parah yakni terperosok meskipun dengan cara yang tidak mengenakkan yaitu kerusakan pada mobil.

Di balik kejadian yang menyebalkan itu ternyata demi mendapatkan hal yang membuat kita bersyukur. 

Saya juga setelah merasakan masalah-masalah dalam hidup beberapa tahun terakhir, jujur saja diri saya ada setengah bagian yang merasakan syukur karena mengalami masalah-masalah yang sebenarnya aneh bagaimana bisa terjadinya.

Karena dari situlah kemudian saya menyadari bahwa ada banyak sekali sifat-sifat buruk dalam diri saya yang dulu pernah ada, namun kini bisa diiris sedikit demi sedikit untuk menjadi manusia yang lebih baik.

Bukan berarti hilang semua, tidak.

Namun jika dibandingkan dengan katakanlah 5 tahun lalu, saya lebih menyukai diri saya yang saat ini. Walaupun ketika saya diselimuti masalah.

Ya mungkin aneh bagi banyak orang. Punya banyak masalah kok bersyukur?!

Maka saya bisa jawab, mirip seperti kejadian jembatan ambruk di atas.

Mending ada kerusakan mobil kan daripada terjerumus ke sungai yang dalam? 

Saya juga begitu. Jika tidak ada masalah-masalah ini, mungkin saya masih berkutat dengan pikiran-pikiran yang buruk. Ada masalah saja masih banyak kok sifat-sifat negatif, apalagi jika tidak pernah merasakan masalah-masalah ini.

Kalian pernah gak lihat ada orang yang menurut kalian menyebalkan karena selalu menggampangkan dan menyalahkan orang lain?

Sok bijak dengan memberikan nasehat-nasehat yang sebenarnya dia sendiri tidak pernah alami. Kesel kan liatnya?

"Ah itu mah kecil, tinggal gini aja, gitu aja," dan seterusnya.

Padahal sebenarnya, tidak semudah itu!

Ya saya dulu punya kebiasaan itu, menggampangkan masalah serius dan mengecilkan sesuatu yang seharusnya tidak bisa dikecilkan.

Saya dulu sering loh berbangga dengan diri sendiri. Sering loh ngerasa lebih keren dibanding orang lain. Menganggap yang orang lain lakukan itu biasa saja, tidak ada istimewanya. Dan segala sifat-sifat negatif lainnya.

Ya memang ada sebagian manusia yang menyukai diri saya yang seperti itu.

Karena biasanya dengan adanya rasa berbangga diri, itu bikin kita PeDe ya kan, percaya diri.

Nah sekarang karena saya merasa tidak keren, saya jadi gak begitu PeDe loh untuk ngelakuin berbagai hal. Saya jadi berambisi untuk keliatan biasa-biasa saja. Beda banget dibandingkan masa lalu yang selalu ingin dilihat keren dan cool.

Saya juga sekarang tidak terlalu peduli dengan komentar negatif dari orang lain. Ya mau bagaimanapun, mereka tidak tau kok cerita apa yang ada di hidup kita selama ini. Taunya hanya dari satu sudut, padahal ada ratusan sudut yang lain.

Sekarang balik ke topik utama, bagaiman lalu kok masalah bisa bikin keluarga menjadi lebih erat?

Sebenernya banyak banget orang yang akhirnya berantem dan tidak akur dengan saudara dan keluarganya, akibat dari adanya sebuah masalah. 

Misalnya ada transaksi lalu terjadi hal tak terduga, banyak hubungan keluarga yang menjadi rusak. 

Bahkan ketika ada ucapan yang sedikit mencubit pun bisa berdampak serius. 

Nah saya katakan ke kakak saya bahwa salah satu hikmah dari masalah yang dihadapi secara gotong royong dengan keluarga, adalah meng-eratkan hubungan keluarga. 

Jika tidak ada masalah, mungkin masing-masing sibuk dengan urusannya. Boro-boro ngobrol atau diskusi, saling sapa dan ketemu saja sudah jarang, bahkan WhatsApp pun sepi-sepi aja.

Tapi tergantung juga, mungkin jika tidak ada masalah, maka ngumpul bareng keluarga bisa lebih enak sehingga hubungan jadi lebih erat.

Ya tapi kita sekarang sedang fokus mencari hikmah dari masalah.

Saya dulu cukup sering sayup-sayup mendengar obrolan paman-paman dan bibi-bibi saya. Bukan nguping ya, karena saya dengernya karena memang yang sedang ngobrol itu duduknya sebelah saya dan dia tau saya bisa denger juga obrolan dia. 

Ketika ada salah satu kakak atau adek punya masalah, lalu dibahas oleh beberapa anggota keluarga, nah akhirnya jadi sering nelpon untuk membahas masalah-masalah yang terjadi di keluarga tersebut. Bayangkan kalau tidak ada masalah, mau ngobrolin apa ya kan.

Karena adanya masalah itulah akhirnya mereka lebih sering berdiskusi yang tentu saja, mau tidak mau akhirnya mereka akan menjadi tetap erat bahkan lebih erat dibanding sebelumnya.



Mohon share jika dan hanya jika info ini bermanfaat atau menginspirasi :)

0 Response to "MASALAH bisa bikin ERAT keluarga, bisa juga malah merusaknya"

Post a Comment

ads bawah