Saking besarnya, dosa level terkecil riba itu sudah sama dengan dosa zina dengan Ibu.
Namun sayangnya, sistem ekonomi kapitalis mengajarkan manajemen keuangan yang berbasis bunga dimana merupakan salah satu dari bentuk riba. Dan ini menjalar dan menjadi sistem utama negara.
Sudah banyak artikel yang mencari pembenaran bahwasannya transaksi dengan bank yang melibatkan bunga itu boleh. Setidaknya kita berkeyakinan bahwa yang kita lakukan bukan riba melainkan hanya soal administrasi.
Namun coba pikirkan kawan, misalkan memang kita menggunakan bahasa transaksi yang lain, ambil contoh cicilan sebuah kendaraan; kita berpikiran bahwa harga mobil untuk kredit menjadi lebih mahal 50% dan kita harus membayar administrasi dengan jumlah besar, jadilah harga mobil setelah dicicil menjadi sangat mahal. Sekilas cukup jauh dari riba walaupun efeknya sama saja seperti riba... Namun sadarkah bahwa pelaku yang bertransaksi dengan kita berkeyakinan bahwa naiknya harga cicilan serta harga total adalah disebabkan karena bunga? which is obviously RIBA. Jadi tetep aja transaksinya jadi ribawi..
SULIT, SULIT, SULIT!!!
Memang sulit kawan untuk hidup di dunia saat ini jika selalu menjauhi riba, tapi bukan tidak mungkin. Memang kita akan sulit untuk punya rumah karena menjauhi KPR, susah punya mobil karena menghindari bunga.
Tapi cuma itu kan? Jika kita ga melakukan bisnis deposito, saya yakin urusan riba kita seringnya mentok-mentok diurusan cicilan rumah dan mobil.
Memang jenis riba ini banyak sekali, namun untuk yang ga paham, sebenernya simpel loh cara mengetahui bahwa transaksi ini benar atau salah.. Yang perlu kita lihat adalah, apakah ada salah satu pihak antara penjual dan pembeli yang dirugikan dalam artian hakikatnya..
(Jika tidak hakikat, rugi ini relatif, seperti cicilan kendaraan tadi, memang rugi karena harus membayar jauh lebih mahal, tapi kita merasa diuntungkan karena mendapatkan mobil dan ga repot-repot nabung dulu. Kalau gitu rentenir juga boleh dong, kan memberikan keuntungan pada pihak yang menghutang.)
Transaksi yang halal dan barokah itu transaksi yang menguntungkan kedua belah pihak. Keduanya sama-sama ikhlas akan terjadinya transaksi tsb.
I don't know about you, but... saya ingin sebisa mungkin menjauhi riba, mulai dengan tak mencicil mobil atau rumah jika harus berhubungan dengan bunga. Kalau cicilan elektronik dengan kartu kredit gimana tuh, kan banyak yang 0%.. Well, saya belum paham sepenuhnya, tapi asal ga sampai jatuh tempo dan terkena bunga, saya pikir masih terhindar dari bunga... koreksi kalau salah karena belum punya kartu kredit nih....
Biarkan ga punya rumah dan mobil yang penting ga riba, setuju ga?
Hehe.. iya saya tau... susah..
Karena itu kita mesti cukup.. penghasilannya.. Kalau pengen rumah 1M dan ga mau nabung terlalu lama, ya penghasilannya 100 juta dong perbulan, 1 tahun dah bisa laaah beli rumah... ya ga?!
Mohon share jika dan hanya jika info ini bermanfaat atau menginspirasi :)
Tweet |
0 Response to "Menjauhi RIBA"
Post a Comment